Pages

Rabu, 17 Oktober 2012

Menendang Rasa Malas Jauh-jauh

Saya punya cerita pribadi. Suatu hari saya diajak teman teman untuk mengikuti workshop peningkatan mutu di sebuah gedung universitas. Ternyata perjalanan menuju universitas lokasi acara sangat jauh ditempuh oleh mobil umum sehingga banyak sekali peserta yang harus jalan kaki berkilo kilo meter. Beruntung saya dan beberapa teman sempat mencarter angkutan umum.
          Saat kami memasuki lobi gedung, kamu celingak celinguk, mencari di mana gerangan tempat acara. Disebelah kiri lobi rupanya ada sebuah lift. Dan, ternyata lift itu sudah dikerumuni oleh para peserta. Bahkan, kerumunannya hampir memenuhi separuh lobi gedung yang luas itu. Saya pikir kenapa mereka rela antre lama-lama untuk bisa naik lift? Apakah tempat acaranya begitu tinggi? Saya melihat ada beberapa teman yang tadi turun dari mobil yang berbeda, dia langsung ikut ngantre di lift.
          Sedangkan teman saya lebih memilih untuk naik tangga. Awalnya saya malas naik tangga karena perjalanan jauh, kaki pegal dan lelah. Tapi saya mencoba melawan rasa malas saya karena teman teman saya sudah lebih dulu menaiki tangga. Sedikit capek enggak apa apalah. Saat itu, kami benar benar enggak tahu lokasi acaranya di lantai berapa. Kalau orang rela antre naik lift pasti di lantai 3 atau 4, pikir saya saat melihat tangga yang lenggang. Ternyata oh ternyata lokasi acaranya hanya di lantai 2. Cukup naik 20 anak tangga, sampailah kita di lokasi acara langsung duduk nyaman. Tak perlu berdesak desakan menunggu lift!
          Alhasil, kami mendapatkan tempat duduk lebih tegis serta lebih dulu mendapatkan kenyamanan ketimbang mereka yang malas naik tangga dan lebih memilih untuk mengantre naik lift!

0 komentar:

Posting Komentar